Sabtu, 14 November 2015

Makalah Penyusunan Anggaran dan Analisis Varians

 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Anggaran (budget) adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.
Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
a.       Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
b.      Data-data waktu yang lalu.
c.       Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d.      Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
e.       Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.
f.       Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi. Penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.


B.     Rumusan Masalah

1.   Apa hakikat anggaran?
2.   Apa saja yang menjadi tujuan penganggaran?
3.   Apa saja jenis-jenis anggaran?
4.  Bagaimana proses penyusunan anggaran?
5.  Apa saja aspek perilaku dalam anggaran?
6.  Apa saja teknik - teknik kuantitatif dalam anggaran?
7. Bagaimana cara menghitung varians?
8. Apa saja jenis-jenis varians?
9. Apa saja keterbatasan analisis varians?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk:
1.      Mengetahui hakikat anggaran
2.      Mengetahui tujuan dari penganggaran
3.      Mengetahui jenis-jenis anggaran
4.      Mengetahui proses penyusunan anggaran
5.      Mengetahui apa saja aspek perilaku dalam penganggaran
6.      Mengetahui teknik-teknik kuantitatif dalam anggaran.
7.      Mengetahui cara menghitung varians
8.      Mengetahui jenis-jenis varians
9.      Mengetahui keterbatasan analisis varians.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat Anggaran
Hakikat Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
  1. Anggaran mengestimasi  tingkat laba potensial dari suatu unit usaha
  2. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi)
  3. Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun
  4. Anggaran merupakan komitmen manajemen
  5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran
  6. Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi kondisi khusus
  7. Secara periodik, dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan sesungguhnya dan dijelaskan

Tujuan Penyusunan Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:
·         Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
·   Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
·         Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
·       Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
·     Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.

B. Jenis – Jenis Anggaran
a.     Anggaran Operasi
Anggaran operasi adalah anggaran kegiatan dalam rangka mencapai tujuan laba tahun yang akan datang. Anggaran operasi dibagi menjadi 1) anggaran perusahaan secara menyeluruh dan setiap unit bisnis, 2) anggaran setiap pusat pertanggungjawaban dan setiap program, 3) anggaran pendapatan, beban, dan laba, 4) anggaran beban fleksibel dan anggaran statis, 5) periode anggaran : bulan atau triwulan.

b.    Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran pengeluaran modal adalah anggaran berupa daftar rencana yang disetujui oleh manajemen mengenai proyek pemilikan fasilitas dan ekuipmen baru beserta taksiran biaya setiap proyek dan pengeluaran modal dalam tahun anggaran.

c.     Anggaran Kas
      Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan elemen – elemen dan jumlah kebutuhan kas dan sumber – sumber kas suatu organisasi tahun yang akan datang. Manajer keuangan menggunakan anggaran kas untuk menyusun rencana dan untuk menjamin bahwa kas dalam tahun anggaran cukup , tidak terlalu besar atau terlalu kecil.

d.    Anggaran Neraca
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi berbagai macam anggaran pada elemen – elemen neraca yaitu aktiva, utang, dan modal tahun yang akan datang.



C._Proses Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran :
  1. Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran yang disetujui manajer puncak
  2. Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing-masing manajer pusat pertanggungjawaban
  3. Negosiasi, yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan
  4. Slack, yaitu perbedaan karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya
  5. Review dan persetujuan oleh CEO/Dewan direktur
  6. Revisi anggaran, baik secara sistematis maupun kondisi khusus.

D.    Aspek Perilaku
            Demi tercapainya sebuah tujuan, penyusunan anggaran harus partisipatif bukan otoritatif. Anggaran partisipatif adalah anggaran yang penyusunannya berdasarkan partisipasi manajer setiap pusat pertangungjawaban untuk mengusulkan anggaran serta menjelaskan dan memberikan alasan mengenai usulan sesuai kompetensinya. Anggaran otoritatif adalah anggaran yang penyusunannya hanya dilakuan oleh manajer puncak. Anggaran statis adalah anggaran yang hanya disusun untuk satu level aktivitas. Anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun pada berbagai aktivitas. Beberapa pemikiran motivasi dalam persiapan pelaksanaan anggaran yaitu:
a.    Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Suatu prose anggaran bisa bersifat dari “atas-ke-bawah” atau dari “bawah-ke-atas” Dengan penyusunan anggaran dari atas-ke-bawah, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari bawah-ke-atas, manajer tingkat yang lebih rendah berpartisipasin dalam menentukan besarnya anggaran.
  
b.    Derajat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Seorang manajer yang berkinerja baik mempunyai kesempatan paling tidak 50% untuk mencapai jumlah anggaran, oleh karena itu perlu disediakan bonus untuk kinerja actual yang melebihi anggaran.

c.     Keterlibatan Manajemen Senior
Hal ini perlu supaya system menjadi lebih efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Tanpa partisipasi aktif akan ada penyimpangan dalam pembuatan anggaran.

d.     Departemen Anggaran
Departemen anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit. Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan informasinya akurat. Oleh karena itu diperlukan reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil.

E._Teknik Kuantitatif Penganggaran
             Teknik – teknik kuantitatif mencakup:
a)   Simulasi yaitu metode untuk membentuk model situasi riil dan digunakan untuk menarik konklusi – konklusi situasi nyata.
b)   Estimasi Probabilitas yaitu teknik statistika untuk memperhitungkan ketidakpastian faktor – faktor penentu laba sesuai distribusi frekuensi transaksinya.
c)   Anggaran kontingensi yaitu teknik untuk mengidentifikasikan tindakan – tindakan manajemen jika terjadi penurunan volume penjualan dari yang diantisipasikan pada saat menyusun anggaran.




ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

A.    Menghitung Varians
Analisa Varian adalah analisis matematis dari dua perangkat data untuk mendapatkan pengertian penyebab terjadinya suatu penyimpangan. Salah satu data diperlakukan sebagai dasar, standar , atau titik pedoman.

B.     Jenis-jenis Varians
Varians Pendapatan
Dalam bagian ini dijelaskan bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif tidak menguntungkan.

Varians Harga Penjualan
Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan harga standar dengan volume aktual.

Varians Bauran dan Volume
Seringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan. Persamaan untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah:
Varians bauran dari volume = (Volume aktual-Volume yang dianggarkan) × Kontribusi per unit dianggarkan
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan. Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran. Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.

Varians Bauran
Varians bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut ini:
Varians bauran = [(Total volume penjualan aktual × Proporsi yang dianggarkan) – (Volume penjualan aktual)] × Kontribusi per unit yang dianggarkan

Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan antara varians bauran dan varians volume.
Varians volume = [(Total volume penjualan aktual) × (Persentase yang dianggarkan)] – [(Penjualan yang dianggarkan) × (Kontribusi per unit yang dianggarkan)]

Penetrisi Pasar dan Volume Industri
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Prinsipnya adalah bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industri karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisis ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetris pasar dari volume industri untuk varians bauran dan volume:
Varians pangsa pasar = [(Penjualan aktual) - (Volume industri) ×Penetrisi pasar yang dianggarkan × Kotribusi per unit yang dianggarkan

Varians Beban
Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik volume penjualan maupun volume produksi.

Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variabel yang dianggarkan adalah volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam menentukan varians pendapatan.

C.    Keterbatasan Analisis Varians
Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang peling penting adalah bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan di mana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya.
Walaupun analisis selisih merupakan cara yang bagus, tetapi ia mempunyai keterbatasan.
1.  Tidak  menjelaskan  alasan  terjadinya  selisih  &  tidak  menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjutnya.
2.      Tidak  memberikan  penjelasan  apakah  selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak.
3.      Penyeimbang selisih akan membingungkan pembaca laporan
4.      Manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan & reramalan
5. Hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tidak menunjukkan apa pengaruh   dimasa  mendatang  terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada hakikatnya suatu anggaran itu merupakan bagian yang sangat penting untuk perencanaan efektif jangka pendek dan kontrol dalam organisasi. Dengan adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang hendak dicapai selama jangka waktu tertentu, mengidentifikasi sumber daya dan komitmen, dan penganggaran juga berperan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan. 
Selisih antara anggaran dan realisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi atau menilai prestasi kerja atau kinerja serta umpan balik untuk perbaikan di masa depan. Evaluasi dapat dilakukan terhadap proses penyusunan anggaran dan penyebab selisih/varians. Evaluasi juga dapat dilakukan untuk mengetahui selisih tersebut masih dalam batas pengendalian manajemen perusahaan/tidak. Agar dapat diambil tindakan korektif/perbaikan yang tepat untuk menyeimbangkan anggaran & realisasi.

B.     Saran
Sebagai mahasiswa perlu kesadaran untuk mempelajari anggaran karena anggaran merupakan alat yang digunakan untuk mengatur orang-orang yang berada dalam perusahaan. Maka dari itu penyusunan pengganggaran sangat penting dipelajari sebagai salah satu alat utama yang digunakan dalam sistem pengendalian manajemen.







DAFTAR PUSTAKA

·         http://aridink3x.wordpress.com/2013/01/26/spm-9-penyusunan-anggaran/.html
·         http://mimiakuntansi.blogspot.com/2014/03/analisis-laporan-kinerja-keuangan.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar