Sabtu, 14 November 2015

MAKALAH "KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI" - Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian :)

BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
Dalam suatu organisasi tentunya diperlukan komunikasi yang baik antar satu dengan yang lainnya. Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam menjalankan organisasi. Dengan komunikasi yang baik maka akan mempengaruhi hubungan antara sesama anggota yang akan baik pula. Tetapi dalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi yang berdampak kepada membangun budaya organisasi, yaitu nilai dan kepercayaan yang menjadi titik pusat organisasi. Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi.
Proses Komunikasi yang efektif memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompok dapat tercapai.  Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.

B.     Rumusan Masalah
            Dari pemaparan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat ditemukan banyak permasalahan yang akan dibahas pada penulisan ini, yaitu:
a)   Apa definisi dan tujuan komunikasi?
b)   Bagaimana proses dan unsur-unsur komunikasi dalam organisasi?
c)   Bagaimana metode-metode komunikasi?
d)   Apa itu komunikasi dalam organisasi?
e)   Apa saja hambatan yang ditemukan ketika berkomunikasi di dalam suatu organisasi?
f)    Bagaimana mengatasi hambatan-hambatan dalam berkomunikasi?

C.    Tujuan Penulisan
            Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui arti pentingnya komunikasi dalam organisasi, pengertian komunikasi, proses komunikasi dalam organisasi, hambatan komunikasi yang efektif dalam organisasi dan bagaimana mengatasi hambatan komunikasi tersebut.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi dan Tujuan Komunikasi
       Beberapa definisi komunikasi dapat disebut di bawah ini.
1. Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan, mengungkapkan    “communication is the process by which system is established, maintained, and altered by menans of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
2. Gatewood and Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.

Beberapa alasan pentingnya komunikasi:
a.    Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b.   Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan   meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
c.  Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
d.    Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
e.  Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.

B.     Proses dan Unsur Komunikasi
      Proses komunikasi terdiri dari tujuh unsur utama, yaitu pengirim informasi, proses penyandian, pesan, saluran, proses penafsiran, penerima umpan balik. Model komunikasi ini banyak dipergunakan dalam organisasi untuk menganalisis komunikasi.
Unsur-unsur Utama Komunikasi:
§ Pengirim. Pengirim adalah orang yang memiliki informasi dan kehendak untuk menyampaikannya kepada orang lain. Pengirim atau komunikator dalam organisasi bisa karyawan bisa pimpinan.
§   Penyandian. Penyandian merupakan proses mengubah informasi ke dalam isyarat-isyarat atau simbol-simbol tertentu untuk ditransmisikan. Proses penyandian ini dilakukan oleh pengirim.
§  Pesan. Pesan adalah informasi yang hendak disampaikan pengirim kepada penerima. Sebagian besar pesan dalam bentuk kata baik berupa lisan maupun tulisan.
   Saluran. Saluran atau media adalah alat dimana pesan berpindah dari pengirim ke penerima. Saluran yang paling mendasar dalam komunikasi adalah berhadapan muka secara langsung.
§  Penerima. Penerima adalah orang yang menerima informasi dari pengirim. Penerima melakukan proses penafsiran atas informasi yang diterima dari pengirim.
§   Penafsiran (decoding). Penafsiran adalah proses menerjemahkan (menguraikan sandi-sandi) pesan dari pengirim. Sebagian besar proses decoding dilakukan dalam bentuk menafsirkan isi pesan oleh penerima.
§   Umpan balik (feedback). Umpan balik pada dasarnya merupakan tanggapan penerima atas informasi yang disampaikan pengirim.
§  Gangguan. Gangguan adalah setiap faktor yang mengganggu penyampaian atau penerimaan pesan dari pengirim kepada penerima.

C.    Metode-metode Komunikasi

Komunikasi Melalui Pertemuan dan Rapat
       Terlepas dari apakah pertemuan itu sifatnya formal atau informal, yang jelas sebuah pertemuan/rapat harus dapat dilakukan dengan maksud sebagai berikut:
a.    Untuk menyebarkan informasi.
b.   Untuk mengumpulkan informasi.
c.    Untuk menjelaskan keputusan.
d.   Untuk pemecahan masalah.
e.    Maksud konsultasi dan negosiasi terpadu.

Komunikasi Melalui Surat Edaran
       Walaupun cara komunikasi ini dipandang sederhana dan mudah, namun penggunaan surat edaran juga memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan penyampaian informasi melalui surat edaran adalah:
1.   Kesalahan pengertian dapat dihindari apabila isi pesan itu ditulis secara jelas.
2.   Pemberi pesan biasanya tidak memberi peluang untuk berspekulasi.
3.   Jangkauannya luas dan waktu yang dibutuhkan relatif pendek.
4.   Mengurangi peluang untuk mendistorsi pesan dibanding dengan komunikasi yang dilakukan secara lisan.

Sebaliknya, kelemahan dalam komunikasi melalui surat edaran adalah:
a.       Walaupun surat itu sampai ke tempat  tujuan tepat pada waktunya, namun seringkali si penerima mengabaikannya terutama jika surat yang diterima itu terlalu banyak.
b.      Komunikasi ini dengan cara ini tidak memberi peluang kepada penerima pesan untuk memperhatikan nuansa suara  atau bahasa tubuh dan oleh karena itu, terutama apabila diperlukan untuk membaca arti yang tersirat diantara baris-baris, pesan mungkin sepenuhnya tidak dimengerti.
c.       Sering ada kecenderungan pada pihak pengirim pesan bahwa mengirimkan pesan itu sama dengan melakukan tindakan.
d.      Efektifitas pesan sangat tergantung pada keahlian menulis si pengirim pesan.

Komunikasi Melalui Telepon
        Penggunaan telepon sebagai media komunikasi memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai berikut:
Keuntungan;
1.      Tingkat kecepatannya sangat tinggi.
2.      Kemampuan untuk langsung mendapatkan umpan balik atas setiap pesan.
3.  Kemampuan untuk menyesuaikan diri, karena pokok pembicaraan selain alasan menelpon, juga dapat dibicarakan.

Kelemahannya:
a.   Pembicaraan telepon tidak benar-benar cocok untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih rumit dan mungkin, dalam banyak kasus, harus ditegaskan lebih dalam melalui tulisan
b.  Biasanya tidak ada bukti bahwa pembicaraan telah benar-benar dilakukan sehingga membuka peluang untuk penyelewengan
c.     Si penerima telepon tidak dapat memperhitungkan bahasa tubuh si penelepon.
d.  Banyak orang gelisah atau tidak begitu baik kondisinya pada waktu menggunakan telepon.

Komunikasi Melalui Surat Elektronik
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin mempermudah orang untuk melakukan komunikasi. Seperti penggunaan e-mail atau teknologi seperti mesin fax da internete memungkinkan pesan disampaikan lebih cepat, murah dan informasi yang disampaikan lebih jelas. Hanya saja kendalanya adalah tidak semua orang dapat mengoperasikan alat-alat seperti itu.

Komunikasi Melalui Papan Pengumuman
Papan pengumuman berguna untuk komunikasi umum, yang memerlukan perhatian yang lebih rendah, seperti memberitahukan kepada pegawai-pegawai tentang kegiatan-kegiatan tertentu. Papan pegumuman tidak harus diandalkan untuk mengkomunikasikan informasi penting karena papan pengumuman biasanya diabaikan oleh banyak orang. Papan pengumuman hanya akan dibaca kalau informasinya selalu baru dan menarik bagi para pegawai yang bersangkutan.


D.       Komunikasi Keorganisasian
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua bagian dan aktivitas di dalam organisasi. Aliran komunikasi dalam organisasi merupakan pedoman kemana seseorang dapat berkomunikasi dalam organisasi. Aliran komunikasi formal dalam organisasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, horisontal dan diagonal.
1.  Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication). Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui hirarki organisasi. Bentuk dari aliran komunikasi ini misalnya prosedur organisasi, instruksi tentang bagaimana melakukan tugas, umpan balik terhadap bawahan dan sebagainya.
2.   Komunikasi dari bawah ke atas. Komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan umpan balik tentang seberapa baik organisasi telah berfungsi. Bawahan diharapkan memberikan informasi tentang prestasinya dan praktek serta kebijakan organisasi.
3.   Komunikasi horisontal. Komunikasi horisontal merupakan aliran komunikasi kepada orang-orang yang memiliki hirarki yang sama dalam suatu organisasi.
4. Komunikasi diagonal. Komunikasi diagonal merupakan aliran komunikasi dari orang-orang uang memiliki hirarki yang berbeda dan tidak memiliki hubungan wewenang secara langsung.

E.        Hambatan-hambatan Terhadap Komunikasi yang Efektif
 Oleh karena kompleksnya proses komunikasi, permasalahan dapat muncul pada tingkat individu, kelompok maupun organisasi. Beberapa hambatan utama dalam komunikasi yang efektif yaitu:
       1.  Hambatan Teknis
         Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi dapat menjadi pemicu terhambatnya komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi:
1.  Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas.
2.  Kurangnya informasi atau penjelasan.
3.  Kurangnya keterampilan membaca.
4.  Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.

2.  Hambatan Semantik
          Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik dari arti dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai akan ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.

3.  Hambatan Manusiawi
          Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang.

F.     Mengatasi Hambatan-hambatan Komunikasi
Komunikasi yang efektif tergantung pada kualitas dari proses komunikasi yang baik pada tingkat individu maupun pada tingkat organisasi. Memperbaiki komunikasi dalam organisasi berkaitan dengan melakukan proses yang akurat mulai dari proses penyandian, penyampaian pesan, penguraian dan umpan balik pada tingkat komunikasi antar pribadi, dan pada tingkat organisasi menciptakan dan memonitor saluran komunikasi yang tepat. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.
1.    Meningkatkan umpan balik. Kesalahpahaman dapat dikurangi jika proses umpan balik dilakukan dengan baik. Mekanisme umpan balik dalam organisasi sama pentingnya dengan komunikasi antar pribadi.
2.   Empati. Empati pada dasarnya merupakan komunikasi yang dilakukan berorientasi pada penerima. Komunikator harus menempatkan dirinya sebagai penerima, sehingga proses penyandian, penggunaan bahasa dan saluran disesuaikan dengan kondisi penerima.
3.  Pengulangan. Cara yang efektif untuk meningkatkan efektivitas komunikasi adalah mengulangi pesan. Pengulangan membatu pendengar atau penerima untuk menginterpretasikan pesan yang tidak jelas atau terlalu sulit untuk dipahami ketika pertama kali mendengar.
4.   Menggunakan bahasa yang sederhana. Bahasa yang kompleks, istilah-istilah teknis dan jargon menyebabkan komunikasi sulit dipahami oleh pendengar atau penerima. Tidak benar bahwa gagasan yang bagus dan ilmiah harus disampaikan dalam bahasa yang ilmiah dan teknis.
5.  Penentuan waktu yang efektif. Suatu permasalahan dalam komunikasi antar pribadi dimana komunikator mulai menyampaikan pesannya pada saat penerima belum siap untuk mendengarkannya. Cara yang efektif adalah mengelola waktu untuk komunikasi sehingga pesan yang disampaikan tersusun dengan baik, ringkas dan mudah dipahami.
6.   Mendengarkan secara efektif. Salah satu cara meningkatkan komunikasi yang efektif dapat dilakukan dengan mendengarkan secara efektif. Komunikasi adalah masalah memahami dan dipahami.
7. Mengatur arus informasi. Untuk mengatasi hambatan komunikasi karena beban informasi yang berlebihan adalah dengan mengatur arus informasi. Komunikasi diatur mutunya, jumlahnya dan cara penyampaiannya. Informasi yang disampaikan harus sistematis, ringkas dan memiliki bobot tingkat kepentingan yang cukup.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
         Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
         Komunikasi yang efektif tergantung pada kualitas dari proses komunikasi yang baik pada tingkat individu maupun pada tingkat organisasi. Memperbaiki komunikasi dalam organisasi berkaitan dengan melakukan proses yang akurat mulai dari proses penyandian, penyampaian pesan, penguraian dan umpan balik pada tingkat komunikasi antar pribadi, dan pada tingkat organisasi menciptakan dan memonitor saluran komunikasi yang tepat.


B. Saran
           Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, salah satunnya dalam suatu organisasi. Dalam suatu organisasi, baik karyawan maupun pimpinan perlu mempelajari tentang teori komunikasi organisasi, agar proses komunikasi berjalan lancar. Oleh karena itu, dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa atau pembaca dapat memahami akan arti pentingnya komunikasi, bagaimana prosesnya, dan bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan dalam berkomunikasi, agar kedepannya mampu menerapkan ilmu komunikasi keorganisasian ini dengan baik ketika menghadapi dunia kerja ataupun lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA

§  Em Griffin, 2003, A First Look at Communication Theory, McGrraw-Hill Companies
§  Gitosudarmo, Indriyo dan Sudita, Nyoman, 2000, Perilaku Keorganisasian, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta
§      Sendjaja, 1994, Teori-Teori Komunikasi, Universitas Terbuka
§ http://hanyhanhan.blogspot.com/2012/12/komunikasi-dalam-organisasi.html (Diakses pada hari Kamis, 17 April 2014. Pukul 15.30)

§ http://intermeshow.blogspot.com/2009/08/komunikasi-dalam-organisasi.html (Diakses pada hari Kamis, 17 April 2014. Pukul 16.00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar